peluang usaha
peluang usaha








Ketika YouTube diluncurkan pada tahun 2005, semua hal berubah bagi semua orang termasuk hal yang berkaitan dengan bakat seperti yang kita ketahui sekarang ini. nah ane mo sedikit berbagi kisah menarik, ane harap sih bisa memberikan inspirasi buat agan sekalian khususnya bagi para pencinta musik, artikel ane ambil dari www.drumlessons.com/drummers/cobus-potgieter yang ane translate dan edit, kalo kurang jelas maklum lah..kalo bisa baca sampai habis yah gan...!

Pada tahun 2007 seorang drummer Afrika Selatan mengunggah video aksi serta bakatnya bermain drum cover, dan seketika itupun hidupnya berubah selamanya (kalo di indonesia belum ada nih). Dan bagaimana perjalanan luar biasa Cobus sang Drummer cover'dimulai, simak yuk!

Lahir dengan nama Pieter Jacobus Potgieter di Carnarvon, Northern Cape, Afrika Selatan pada tahun 1986, kehidupan Cobus Potgieter biasa saja sampai masa remajanya. Tetapi Orang tuanya memiliki cinta yang besar untuk musik, terutama untuk rock dan pop 60-an dan 70-an seperti "The Beatles", "Parrish & Toppano".

Namun orang tuanya tidak tahu bagaimana memainkan alat musik. Cobus ingat neneknya (ibu ayah) sebagai satu-satunya anggota yang mempunyai bakat musik dari keluarganya. Barulah ketika dia punya komputer pertamanya Cobus Potgieter benar-benar mulai mendengarkan banyak musik, khususnya musik trance ketika ia berada di kelas 9. Menjelang akhir 2001, Cobus 16 tahun Potgieter menghadiri suatu program edukasi atau kontes drum yang diselenggarakan oleh gereja-gereja di sekitar daerah dia tinggal, ada seorang drummer dari sebuah band yang tampil di sana bermain beat 4/4 tekhnik dasar pada drum set. Cobus memutuskan untuk mencobanya.

Disitulah apa yang akan menjadi salah satu saat-saat menentukan bagi cobus, Cobus Potgieter bisa bermain drum dengn tekhnik yang tidak biasa. Sebagai pilihan terakhir dengan perasaan senang dan menang dalam kontes drum ia mendapatkan pada tahun 2002 dan akhirnya Cobus mampu membeli drum set pertama-nya.

Kesukaan cobus terhadap musik tidak lain dia dpat juga masukan dari musik-musik seperti "blink-182", "Sum 41", "New Found Glory", "Fenix ​​TX", "Biffy Clyro", dan "Sugarcult", yang dia lakukan untuk terus mengasah kemampuanya bermain drum Setelah menyelesaikan SMA dia pergi ke universitas untuk belajar "Ilmu matematika" di Stellenbosch, Afrika Selatan di mana ia tinggal selama hanya satu tahun karena hasil buruk dicapai. Selama ini, Cobus tinggal di asrama laki-laki di mana dia akhirnya diperkenalkan tekhnologi audio dan produksi video.

Dia menjadi sangat ingin tahu dengan dunia baru ini dan berakhir dengan menghabiskan banyak waktunya belajar sendiri teknik produksi melalui bahan yang ia temukan di internet. Tahun berikutnya ia pergi ke universitas lain, kali ini untuk belajar "Teknik Komputer Sistem" di "Central University of Technology" (sebelumnya dikenal sebagai "Technikon") di Bloemfontein, Afrika Selatan. Pada akhir tahun pertama mempelajari "Teknik Komputer Sistem" ia memutuskan untuk mengambil cuti dari universitas untuk melihat apa yang benar-benar ingin lakukan dengan hidupnya, karena ia masih tidak memiliki komitmen yang dibutuhkan untuk lulus semua mata pelajaran. Dengan demikian pada tahun 2007 ia mulai bekerja paruh waktu selama beberapa bulan sebagai pelayan di "Traumerei", untuk membantu perkembangan bakat dirinya selama itu cobus mengambil langkah yang tepat dan akan mengubah hidupnya selamanya- dia meng-upload serangkaian video cover drum-nya ke YouTube.

Pada saat itu, Cobus Potgieter berusaha untuk merekam sebuah album untuk "Helios" di gereja atau asrama, menggunakan keterampilan produksi video yang telah diperoleh di Stellenbosch. Suatu malam, ia tidak bisa tidur, ia memutuskan untuk pergi ke "Gereja atau tepatnya gudang Siswa". dengan Drum set yang sudah tersusun rapih ditambah kamera dengan sudut overhead dia pun memulai merekam dirinya bermain cover drum sampai 11 lagu. dan Hal ini lah yang terkenal sebagai "Seri Overhead".

Cobus Potgieter kemudian menunjukkan keinginan untuk memiliki sebuah arsip video drumnya bermain sebagai drive utama untuk menciptakan seri pertama, karena nanti itu akan memungkinkan dia untuk menunjukkan rekaman untuk dirinya sendiri. Setelah meng-upload "Seri Overhead" pada ke YouTube ia mulai mendapatkan perhatian banyak pemirsa di seluruh dunia. Hal ini mendorong penciptaan tiga seri - yang disebut "Tri-Cam Seri" dan "Dual-Cam Seri" pada tahun 2007, dan "Seri Blister" pada tahun 2008.

Tidak sampai situ akhirnya cobus pun mendapat dukungan penuh dari sponsor "wow". Sebelum Rilis dari "Seri Hybrid" pada tahun 2008, ia mulai membawa "Udrum - Underground Drum Co", yang disponsori oleh toko pengecer musik di Joanesburg, Afrika Selatan bernama "Musik Connection", dan oleh distributor audio juga penerangan peralatan bernama "Audiosure". Sebelum merilis video drum cover berjudul "Tribute Michael Jackson" dan "Seri Putih" pada tahun 2009, ia mulai diampit dua perusahaan besar - Cymbal TRX dan Elektronik Jobeky Drum - dan mendapat kesepakatan sponsor dengan kelompok pemasaran bernama "Smg Afrika". "FullCircle" in-ear monitor adalah perusahaan terakhir Cobus Potgieter yang digandengnya sebelum rilis tahun 2010 usahanya, yang "Nexus Seri". Ini adalah seri terakhir untuk dicatat dan dia pun bekerja sebagai audio dan produser video.

Karena sukses besar ia telah menemukan sebuah komunitas di YouTube - salah satu dari 100 musisi top berlangganan (subcriber) - dan lagi-lagi dia telah membuat penampilan nya mendunia , beberapa di televisi Afrika Selatan tertarik meliput dirinya dan seluruh dunia pun mengenalnya dan pastinya ia pun mendapat untung. Pada tahun 2009 series berjudul Cobus Potgieter DVD dirilis melalui "SMG". DVD ini meliputi sebuah film dokumenter yang menyoroti beberapa pada tahun-tahun awal Cobus ', bagaimana ia mulai bermain drum, dan bagaimana fenomena YouTube muncul.

Dalam video tersebut Terdapat juga beberapa cover drum, tentang pelajaran konsep teknis dan musik, dan beberapa pelajaran pengantar pada audio dan video editing untuk produksi penutup drum. Internet juga menjadi sebuah platform yang luar biasa untuk Cobus Potgieter untuk bisa terhubung dengan seniman dan produser dari seluruh dunia.

Pada tahun 2010 ia dihubungi oleh American produsen / musisi Tyler Ward, oleh produser Spanyol / Pico musisi Iago melalui FormSpring.me, dan dengan Kanada produsen / drummer Jared Falk. Dengan Tyler, Cobus tercatat sebagai drumer cover lainnya dan ber kolaborasi dengan salah satu dari mereka para drummer cover yang sudah merilis video di YouTube dan iTunes. Apa yang Bisa Kita Pelajari Dari Potgieter Cobus? simak saja videonya dibawah ini :








Dan bagi yang mo lihat dan kenal lebih dekat sama cobus langsung aja ke website-nya di cobuspotgieter.com Pengen lihat penampilannya di youtube, langsung ajah trobos ke chanelnya cobus banyak video drum covernya yang menarik untuk dilihat so klik youtube.com/user/deedlebag

Jangan Lupa di Like ya....







Tinggalkan Komentar